“Pantun Remaja”
Dari
hulu menuju kanal
Jangan
lagi balik ke hulu
Maunya
sih kepingin kenal
Apalah
daya hati malu
Pergi ke pasar membeli sandal
Jangan lupa membawa doku
Kalau memang kepingin kenal
Katakan saja tak usah malu
Kalau
cerdik cobalah peka
Gulalah
tebu manis rasanya
Wahai
adik cantik jelita
Bolehkan
abang tahu namanya?
Gali
lubang buat petakan
Buatlah
lubang di dekat rawa
Kalau abang mau kenalan
Datanglah abang ke rumah saya
Kalau abang mau kenalan
Datanglah abang ke rumah saya
Kain
kebaya dipakai si jampang
Bekal
satu cuma buat dirinya
Main
ke rumah iru gampang
Asal
tau nama dan alamatnya
Pepaya padat penuh berisi
Kalau dimakan enak rasanya
Nama dan alamat sudah kuberi
Janganlah lupa kunjunganya
Kalau ada sumur di ladang
Ladang pasti akan dijarah
Kalau ada umur panjang
Abang pasti main ke rumah
Pucuk mentimun
bersih sendiri
Tunggu matang
akan terasa renyah
Duduk melamun
bersedih hati
Menunggu abang
datang ke rumah
Ujunglah badik
setajam duri
Diasahnya
menjelang petang
Janganlah adik
bersedih hati
Karena abang
telah datang
Nasi uduk masak digarang
Dimakan dengan sambal terasi
Hati adik mendadak senang
Karena abang tepati janji
Pergi ke pasar membeli sandal
Jangan lupa membawa doku
Kalau memang kepingin kenal
Katakan saja tak usah malu
Dimakan dengan sambal terasi
Hati adik mendadak senang
Karena abang tepati janji
“Pantun Remaja”
Dari hulu menuju kanal
Jangan lagi balik ke hulu
Maunya sih kepingin kenal
Apalah daya hati malu
Pergi ke pasar membeli sandal
Jangan lupa membawa doku
Kalau memang kepingin kenal
Katakan saja tak usah malu
Kembang
kertas berwarna merah
Warna merah warna berani
Mengapa dihatiku ada resah
Bayanganmu muncul dihati
Bunga mawar mulai mekar
Kan kusiram biar tak layu
Hatiku selalu berdebar
Bila dekat dengan dirimu
Warna merah warna berani
Mengapa dihatiku ada resah
Bayanganmu muncul dihati
Bunga mawar mulai mekar
Kan kusiram biar tak layu
Hatiku selalu berdebar
Bila dekat dengan dirimu
Bintang tertutup awan
Kita tidak lagi memandang
Aku akan mencoba ungkapkan
Kucinta padamu sayang
Bulan bintang berpamitan
Sebelum mentari datang
Bahagianya aku mendengarkan
Aku juga cinta padamu sayang
Duduk dipantai memandang samudra
Ombak laut kejar-kejaran
Hati kita sama-sama cinta
Semoga saja cinta tak terpisahkan
Kita tidak lagi memandang
Aku akan mencoba ungkapkan
Kucinta padamu sayang
Bulan bintang berpamitan
Sebelum mentari datang
Bahagianya aku mendengarkan
Aku juga cinta padamu sayang
Duduk dipantai memandang samudra
Ombak laut kejar-kejaran
Hati kita sama-sama cinta
Semoga saja cinta tak terpisahkan
Burung-burung terbang diatas
samudra
Terdengar nyanyiannya menghibur hati
Kita sama-sama berdo'a
Semoga cinta kita abadi
Terdengar nyanyiannya menghibur hati
Kita sama-sama berdo'a
Semoga cinta kita abadi